Jumat, 25 November 2011

TAK ADA KAYU, BAMBU PUN JADI

Sustainable?? Sebuah kata yang lagi booming akhir-akhir ini. Orang-orang pada mikir akibat perbuatan mereka sendiri, bukan mereka sih, tapi sebagian dari mereka sudah lupa akan alamnya.
OK, kali ini kita akan bahas salah satu sustainable material yang tidak kita sadari sudah lama berkeliaran di sekitar kita. What’s that? The answer is BAMBU.
 

Ternyata bambu ini masih bersaudara dengan rumput karena bambu sendiri termasuk tanaman rerumputan. Tapi si bambu ini bukan seperti rumput biasanya. Bambu mempunyai ruas dan bagian dalamnya berlubang. Lalu “kenapa” yang dibahas bambu??
Bambu itu bukan cuman makanan pokok panda tapi bambu itu  ternyata :

1. Bambu itu lebih STRONG dari baja. Apalagi dibandingin sama kayu? Jenis-jenis bambu tertentu memiliki kekuatan tensil hingga 28.000 per inci, dibandingkan dengan baja yang memiliki tensil 23.000. Lantas buat apa tuh baja? Kalau buat struktur mending pakai bambu kan?

2. Bambu itu lebih oke dari kayu yang notabene dari pohon-pohon besar di hutan sana. Kok bisa?
     a. Tumbuh dimana-mana, di seluruh dunia. Dari dataran rendah sampai dataran tinggi, yaitu hingga ketinggian sekitar 3.500 dpl
     b. Dapat menyerap karbon dioksida 4 kali lebih banyak daripada tanaman lain
     c. Menghasilkan oksigen 35% lebih banyak dari pohon bisaa
     d. Akarnya masih bisa menjadi anti erosi jika ditebang
pohon oak ini butuh 120 tahun untuk bisa ditebang

     e. Pertumbuhannya cepat, hanya sekitar 3-5 tahun dibandingkan dengan pertumbuhan pohon kayu yang mencapai 20 – 50 tahun
     f. Tingginya bisa mencapai 40 meter
     g. Punya sifat anti bakteri dan anti jamur
     h. Peralatan untuk pengolahan bambu sangat sederhana dibandingkan untuk mengolah pohon kayu
     i. Fleksibelitas tinggi dan ringan
Untuk membuat bambu seperti ini, butuh proses tersendiri. Kalau sudah jadi bambu lembaran gini namanya jadi bambu veneer.


Dilihat dari fisik bambu di atas, bisa disimpulkan kalau bambu itu bisa banget buat menggantikan peran kayu selama ini.  Yang kita tahu selama ini, kayu itu lebih banyak dan biaya produksinya lebih murah daripada besi maupun plastic. Selain biaya produksi yang murah kayu pun memiliki nilai estetika yang sangat tinggi, contohnya saja kayu jati. Salah satu jenis kayu kelas wahid untuk kayu kelas terawet atau tahan lama.
           Orang-orang juga berpikir kalau kayu itu lebih kuat dan lebih baik dari bambu. Tapi semenjak penelitian terhadap bambu lebih intensif, muncullah fakta-fakta dan terobosan terhadap pemanfaatan bambu, salah satunya adalah bambu laminasi. Apa sih bambu laminasi itu? terus baca thread ini.

3. Rumah yang berbahan dasar bambu, terbukti tahan gempa, sehat, dan nyaman
Sebuah penelitian di Jepang menyatakan bahwasanya rumah-rumah di jepang banyak yang menggunakan bambu karena terbukti anti gempa.
Untuk faktanya, sebuah gempa 7,9 skala ritcher di Bengkulu menjadi saksi.  Banyak rumah-rumah dan bangunan yang roboh. Akan tetapi rumah dan bangunan tersebut notabene merupakan rumah permanen yang terbentuk dari batu dan beton.
Bambu memberikan efek nyaman karena pada siang hari, pori-pori bambu melepaskan udara dingin yang disimpannya pada malam hari sehingga siang hari di dalam rumah tetap terasa sejuk vice versa di malam hari, pori-pori mampu melepaskan panas yang disimpannya pada siang hari sehingga malam di dalam rumah terasa lebih hangat.
Dan efek Sehat, karena memenuhi prinsip-prinsip penghawaan silang atau cross ventilation.


4. Soal harga, bambu murah banget. Mulai dari harga 3.500 per batang sedangkan kayu sampai 13.000 per batangnya
5. Adanya laminasi bambu, dominasi kayu di bidang permebelan dan bahan bangunan bakal tergantikan
Apa sih laminasi itu? asing dengan kata laminasi? Buat manusia yang sudah sekolah tahap menengah sampe ke atas dan terus ke atas pasti ngerti yang namanya laminating. Kalau nggak ngerti tanya langsung aja ke tukang foto kopi. Laminasi sendiri berarti lapis. Jadi kalau bambu laminasi berarti bambu yang berlapis-lapis.
Cara buatnya gimana? Berikut ini tahap-tahap pembuatannya :
1.       Pemotongan bambu
Tak perlu kau tanya lagi… ( mau dibawa kemana, Armada band ). Maksudnya untuk proses ini tidak perlu dijelaskan lagi. Untuk laminasi bambu tentunya perlu bambu. Agar bambu dapat dilaminasi tentunya harus dipotong dulu.
 2.       Cross cutting
Batang bambu dari penyimpanan kemudian dipotong dengan ukuran panjang 115 cm atau sesuai kebutuhan menggunakan mesin cross cutting. Sehingga dari satu batang bambu petung yang panjangnya hingga 20 m didapatkan 17 potong batang bamboo.
3.       Splitting
Batang bambu yang telah dipotong-potong selanjutnya akan di rajang, yaitu membuat batang bambu menjadi bilah-bilah dalam arah memanjang. Untuk satu batang bambu yang telah dipotong sebelumnya, dirajang menjadi bilah-bilah berjumlah 6. Sehingga bila satu batang bambu pada awal pemotongan didapatkan menjadi 17 potong bambu, maka pada proses splitting ini didapatkan 102 bilah bambu.
Setelah dirajang, perlu dilakukan penyortiran sesuai ukuran hasil Rajang. Karena diameter bambu tidak selalu sama mulai pangkal hingga ujung.
4.       Four-side planning
Pada proses ini, bilah bambu dibentuk menjadi empat persegi. Hal ini dilakukan agar pada proses pengeleman selanjutnya, bilah tidak mengalami gap. Sehingga proses pengeleman akan lebih baik dan rapi. Pada proses ini juga bentuk dari bilah disesuaikan dengan ukuran bambu laminasi yang akan dicapai.
5.       Pengawetan bilah bambu
Proses pengawetan yang dilakukan adalah dengan perendaman dalam larutan bahan pengawet. Bilah bambu dimasukkan ke dalam palungan yang berisi larutan bahan pengawet. Bahan pengawet bambu yang ramah lingkungan adalah 2.5% boraks (Natriumtetraborat) yang dilarutkan dalam air [Frick,Heinz. 2004].
Proses ini memerlukan waktu 2-5 hari, karena setelah perendaman diperlukan proses pengeringan untuk mendapatkan kadar air bambu yang tepat.
6.       Sorting dan gluing
Bilah bambu yang telah dikeringkan disortir kembali berdasarkan ukuran dan warna. Hal ini dilakukan untuk penyeragaman bentuk dan warna sebelum perekatan. Untuk material perekat serta penguat digunakan jenis Resornicol Phenol Formaldehyde (RPA-401) yang diproduksi oleh PT Pamolite Adhesive Industry Probolinggo [Tarkono, 2005]. Sesuai kebutuhan bidang perkapalan, RPA-401 mempunyai kemampuan rekat yang cukup tinggi dan tahan terhadap air serta segala cuaca.
7.       Cold press
Proses tempa dingin dilakukan dengan gaya tekan vertikal 10 kg/ serta beban samping 2.5 kg untuk laminasi arah horisontal. Dan juga 10 kg/cm2 untuk gaya tekan samping serta 2.5 kg gaya tekan vertikal untuk vertikal laminasi. Lamanya proses tekan panas ini tergantung dari ketebalan yang ingin dicapai dari laminasi.
8.       Board shaping
Pada tahap ini bambu laminasi telah terbentuk, namun perlu dilakukan pengecekan terhadap bentuk yang dihasilkan. Bila ternyata masih terdapat bentuk pada laminasi dimana mesih terdapat sudut-sudut yang kurang baik, maka dilakukan pembentukan kembali dengan bantuan mesin four-side grinding. Dan kedua ujung laminasi dipotong untuk kemudian dibentuk lagi dalam shaping machine.
9.       Sanding
Setelah dilaminasi, bambu akan berbentuk papan. Oleh karena itu permukaan papan perlu diperhalus.
10.   Finishing
Setalah dihaluskan proses pengecatan pun dapat dilakukan. Awalnya bambu yang begitu buruk dalam hal finishing, karena pori-pori kulit bambu yang pendek sehingga buruk untuk peresapan cat. Sekarang dapat diperlakukan layaknya finishing kayu.


6. Buat soal estetika, bambu bisa bersaing. Tekstur dan warna bambu punya kekhasan tersendiri dan dapat diaplikasikan menjadi berbagai macam produk yang bermanfaat.


7. Bambu itu juga bisa dibuat kertas
Faktanya orang-orang cina sudah menggunakan bambu sebagai bahan utama pembuatan kertas selama 5000 tahun. Jadi sebenarnya bambu itu udah ada sejak kapan? Ternyata bambu itu udah ada sejak 200 juta tahun yang lalu. Dinosaurus makan bambu kali.

8. Bambu juga bisa dijadikan tekstil
Kenal eko-tekstil? Kalau belum kenal, saya akan mengenalkan eko-tekstil. Akhir-akhir ini, manipulasi benang menggunakan polyester sedang marak, akan tetapi polyester sendiri tidak baik untuk lingkungan karena termasuk dalam kategori plastik dan pembuatan plastik tersebut harus menggunakan bahan bakar fosil. Sudah merusak lingkungan ditambah mengurangi jatah bahan bakar yang makin hari makin tipis. Eko-tekstil menggunakan bambu solusinya. bambu tumbuh cepat plus ditanam tanpa menggunakan pestisida.
Tidak selalu berhubungan bambu dengan kenyamanan mewah, tapi serat bambu dipisahkan menjadi benang tipis, kemudian menenun menjadi kain lembut. Bambu memiliki kain tirai yang indah, sebanding dengan sutra. Hasilnya dapat digunakan untuk pakaian, handuk, popok, lembaran dan banyak lagi.


9. Ekstrak bambu sangat baik untuk kesehatan 
            Bisnis paling menjanjikan untuk 100 tahun ke depan adalah di bidang kesehatan. 
Orang-orang ingin hidup lama dan tentunya memiliki paras yang rupawan.Untuk memiliki paras rupawan yang sehat tentunya bebas bahan kimia dan bambu pun jadi solusinya. Bambu untuk perawatan kulit.
Sebuah perusahaan kecantikan memanfaatkan bambu juga. Tepatnya bambu adalah exfoliant alami yang ditambahkan untuk face scrub. Dan konten silika tinggi yang dimiliki bambu membuat ekstrak bambu tersebut menjadi bahan yang baik untuk sampo dan pelembab.

Udah kita baca hebatnya bambu. Tapi untuk mendapatkan kehebatan tersebut diperlukan ritual dan pantangan terhadap bambu. Bukan ritual dan pantangan dunia hitam nih, Cuma syarat yang perlu diperhatikan supaya bisa mendapatkan bambu yang benar-benar oke.
Yang perlu diperhatikan :
  1. Waktu pemanfaatan
a.       <30 hari untuk dimakan
b.      6-9 bulan untuk keranjang
c.       2-3 tahun untuk laminasi
d.      3-6 tahun untuk konstruksi
e.      >6 tahun perlahan bambu mulai kehilangan kekuatannya hingga usia 12 tahun

  1. Cara penebangan
a.   Tebang di musim kemarau atau ikuti siklus edar bulan untuk mencegah serangan kumbang Dinoderus sp (Coleoptera bostrichidae) dan pilih bambu lurus dan yang berumur 4 tahun atau lebih.
b.   Setelah tebang diawetkan rendam dalam air mengalir (biasanya direndam disungai atau dibenamkan dalam lumpur) dengan pucuk menghadap hulu untuk mengurangi kadar pati.
c.   Gunakan pengasapan belerang agar hama yang mengganggu mati.
d.   Gunakan ter (bitume) atau oli bekas untuk menutup ujung buluh.
e.   Keringkan bambu dan bila disimpan, maka simpan ditempat yang kering.

Ok, udah kita liat gimana bambu yang selama ini kita lihat sehari-hari ternyata punya manfaat yang begitu hebatnya dan kita masih sedikit yang sadar dan memanfaatkanya. Sadar akan fungsi bambu yang sangat bermanfaat bagi alam yang sedang sakit dan fungsi bambu dari sisi lain untuk meningkatkan perekonomian maupun nilai hidup.
Mungkin dengan posting artikel ini dapat menggugah hati kita untuk semakin sadar akan lingkungan. Kurangi penebangan pohon yang merupakan salah satu penyebab terjadinya bencana-bencana alam seperti banjir, longsor, sampai global warming.


Sumber :
wancik.wordpress.com/2009/03/28/kelebihan-dan-kekurangan-material-bahan-bangunan/
info-faktaunik.blogspot.com/2010/11/fakta-unik-mengenai-bambu.html
www.ehow.com
www.funtrivia.com
lib.store.yahoo.net
blog.bamboofencer.com
http://www.bambuawet.com/pemanfaatan_bambu/bangunan_bambu.htm
http://carbonindonesia.org/bamboo-more-than-just-panda-food/

3 komentar:

  1. PakUji, saya Ary
    saya tertarik dengan bambu veneer., boleh minta info bisa didapat dimana
    makasih pak :)

    BalasHapus
  2. Ada mesin pembuat dari awal sampai dinding, saya mau pengadaan

    BalasHapus
  3. Ada mesin pembuat dari awal sampai dinding, saya mau pengadaan

    BalasHapus